Etika
Profesi LISMANITA 41811010098
Model Waterfall
Model Waterfall ditemukan oleh Roger S. Pressman ,model ini memberikan pendekatan-
pendekatan sistematis dan berurutan bagi pengembang peranti Lunak
Model Sekunsial
Linier mengikuti aktivitas-aktivitas yaitu:
1. Rekayasa dan Pemodelan
Sistem/Informasi
Karena perangkat lunak merupakan bagian
dari suatu sistem maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua
elemen sistem dan mengalokasikan ke perangkat lunak dengan memeperhatiakn
hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database.
2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses menganalisis dan
pengumpulan kebutuhan sistem yang sesuai dengan domain informasi tingkah
laku, unjuk kerja, dan antar muka (interface) yang diperlukan.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut didokumentasikan dan dilihat lagi dengan
pelanggan.
3. Desain
Proses desain akan menerjemahkan syarat
kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum
dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
4. Pengkodeaan (Coding)
Pengkodean merupakan proses
menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.
5. Pengujian
Proses pengujian dilakukan pada logika
internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian
eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa
input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan.
6. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan
kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa
karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan
lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan
membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
Keunggulan dan Kelemahan Model
Sekuensial Linier
a. Keunggulan
1. Mudah aplikasikan
2. Memberikan template tentang
metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan
b. Kelemahan
1. Jarang sekali proyek riil
mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa
melakukan itersi tidak langsung . Hal ini berakibat ada perubahan yang
diragukan pada saat proyek berjalan.
2. Pelanggan sulit untuk
menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi
ketidakpastian pada saat awal proyek.
3. Pelanggan harus bersikap sabar
karena harus menunggu sampai akhir proyrk dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak
diketahui dari awal akan menjadi masalah besar kare harus mengulang dari awal.
4. Pengembang sering malakukan
penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain
untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan
penggunaan waktu tidak efesien.